Puisi
Matematika II
Saat aku bersua dengan eksponen
jiwamu,
sinus kosinus hatiku bergetar
Membelah rasa
sinus kosinus hatiku bergetar
Membelah rasa
Diagonal-diagonal ruang hatimu
bersentuhan dengan diagonal-diagonal bidang hatiku
bersentuhan dengan diagonal-diagonal bidang hatiku
Jika aku adalah akar-akar
persamaan
x1 dan x2
maka engkaulah persamaan dengan akar-akar
2×1 dan 2×2
x1 dan x2
maka engkaulah persamaan dengan akar-akar
2×1 dan 2×2
Aku ini binatang jalang
Dari himpunan yang kosong
Kaulah integrasi belahan jiwaku
Kaulah kodomain dari fungsi hatiku
Dari himpunan yang kosong
Kaulah integrasi belahan jiwaku
Kaulah kodomain dari fungsi hatiku
Kemana harus kucari modulus
vektor hatimu?
Dengan besaran apakah harus kunyatakan cintaku?
Dengan besaran apakah harus kunyatakan cintaku?
kulihat variabel dimatamu
Matamu bagaikan 2 elipsoid
hidungmu bagaikan asimptot-asimptot hiperbola
kulihat grafik cosinus dimulutmu
Matamu bagaikan 2 elipsoid
hidungmu bagaikan asimptot-asimptot hiperbola
kulihat grafik cosinus dimulutmu
modus ponen…. podue tollens….
entah dengan modus apa kusingkap
logika hatimu…..
entah dengan modus apa kusingkap
logika hatimu…..
Beribu-ribu matriks ordo 2×2 kutempuh
Bagaimana kuungkap adjoinku padamu
kujalani tiap barisan geometri
yang tak hingga jumlahnya
tiap barisan aritmatika yang tak terhitung…
tiap barisan aritmatika yang tak terhitung…
Akhirnya kutemui determinan
matriks hatimu
Tepat saat jarum panjang dan pendek
berimpit pada pukul 10.54 6/11
Tepat saat jarum panjang dan pendek
berimpit pada pukul 10.54 6/11
Terima Kasih telah berkomentar di blog ini EmoticonEmoticon